"Haii .. Pagi sayang .. Ayo kita sarapan bareng nak .." Ayah nampak bahagia.Aku memutar roda kursiku menuju meja makan .. Kak Dimas terlihat sedang menikmati makanan nya, dari tadi dia hanya tersenyum padaku .. Tapi seperti nya keluarga ini sedang baik-baik saja. Aku langsung menikmati sarapanku, sambil memperhatikan kedua laki-laki yang sangat menyayangiku ini.
"Yah .. Dimas duluan yaa, hari ini ada ujian dan materi nya ada yang nyangkut di temen Dimas, jadi Dimas harus metik itu" Kak Dimas cengengesan, sambil menggaruk kepala.
"Bilang aja kakak gak punya buku nya dan kakak mau minjem" godaku.Ayah tersenyum sambil menikmati roti buatan Kak Dimas ..
"Yeee, anak ini .. Batu banget .. hmmm" Kak Dimas mengelitik pinggangku.
"Aduuhh kak, geliiii .. Udah dong, sana ke kampus, kata nya ujian"
"Okeee, aku berangkat dulu yaa .. Kak Dimas sayang Dira .." sambil mengacak jilbabku.
"Kak Dimasssss .. Grrrr" Aku mulai geram karna jilbabku acak-acakan.Kak Dimas hanya tersenyum meledek, menggapai tas nya lalu menggendong nya, dan pamit pada ayah, serta mencium tangan ayah.
"Assalamualaikum .." teriak Kak Dimas sambil setengah berlari menuju pintu rumah.
"Waalaikumsalam .. Hati-hati Dimas!" teriak ayah, disambut suara motor Kak Dimas.
"Diraa, ayoo berangkat .."
"Ayah duluan aja deh, masih 5 menit lagi .." Aku cengengesan.
"Yaudah kalo gitu ayah kerja duluan yaa .. Nanti kamu hati-hati dan belajar yang bener, okee?" Ayah mencium keningku.Aku mengangguk dan tersenyum ..
"Assalamualaikum .."
"Waalaikumsalam .. Hati-hati yah"Lalu ayah melesat pergi dengan motor nya ..
Aku membereskan meja makan .. Lalu meraih tas sekolahku, dan pergi ke sekolah .. Semua pintu aku kunci, dan ku letakkan kunci nya disela-sela bawah pintu, agar nanti ketika ayah atau Kak Dimas pulang duluan mereka bisa masuk.
Aku melanjutkan perjalananku menuju sekolah .. Tapi tunggu ..
Ada seseorang yang melihat kearah rumahku .. Itu Bintang ..
Yaaa! Itu Bintang .. dengan baju seragam sekolah kami.
Tanpa sadar senyum tersungging di bibirku ..
Aku memutar roda kursiku, menuju jalan dimana Bintang berada .. Sampai akhir nya ..
"Gue bareng .." kata Bintang sambil menuju belakang kursi rodaku.Aku bingung, kenapa tiba-tiba Bintang menunggu aku di depan rumah nya, dan tiba-tiba ingin berangkat sekolah bersamaku .. Tapi senyumku tak dapat lagi ku bendung .. Mukaku mulai merah padam, dan aku sangat senang ..
Bintang mulai mendorong kursi rodaku menuju sekolah, dengan wajah dingin nya, dan tanpa suara. Aku tetap menikmati udara pagi dalam diamku dan Bintang ..
Sampai akhir nya gerbang sekolah sudah kami lewati .. Bintang mengantarku sampai depan kelas nya.
"Udah sampe, gue duluan yaaa" Bintang berjalan masuk ke kelas nya.Aku tersenyum dan melanjutkan perjalanan menuju kelasku ..
Bel pulang sekolah berbunyi ..
Murid-murid mulai bubar serentak, ada yang berlarian ada yang berjalan santai, ada pula yang berteriak-teriak layak nya orang yang dibebaskan dari sangkar emas yang menyiksa ..
Seperti biasa .. Aku berjalan bersama Ros dan Ria sambil berbincang, hingga memperlihatkan barisan gigi kami bertiga .. Karna jika kami bersama, tidak pernah tidak ada tawa dan canda .. Sampai tiba-tiba Bintang menghampiri kami ..
"Dir .. Balik bareng" kata Bintang selalu dengan ciri khas nya yang dingin.Ria dan Ros malah terpana dengan wajah Bintang, sedangkan aku malah bingung dengan Bintang.
"Riaa? Ros?? Kalian kenapa? Hehh!!" Aku menggoyangkan pundak mereka.
"Sorii, gue boleh balik bareng Dira?" Bintang meminta ijin pada Ros dan Ria.
"Ohh boleh bolehh .." jawab mereka semangat, sambil menyunggingkan senyum lebar.Bintang meraih ganggang kursiku, melemparkan senyum pada Ria dan Ros yang masih terpana .. Dan mendorong nya menuju gerbang sekolah.
Kami masih terdiam di perjalanan menuju rumah, Bintang mendorong kursi rodaku pelan sekali dan seperti nya dia membawaku memutar jalan, agar agak lama sampai dirumah .. Sampai akhir nya Bintang memulai perbincangan ..
"Lo kenapa bisa cacat?" pertanyaan nya membuatku kaget.Tapi mungkin dia memang ingin tau, tak ada salah nya aku bercerita ..
"Aku sakit pembengkakan sel di otak yang bikin jantung dan kaki aku lemah sampai lumpuh, dan AIDS memperparah semua nya .."Tapi Bintang nampak tetap dingin .. Padahal aku butuh jiwa yang kuat menceritakan nya, karna takut dia akan kaget dan menjauh ..
"Kok bisa AIDS?" Bintang bertanya lagi dan tetap dalam suara dingin nya.
"Bunda aku .. Dia juga sakit AIDS, dan menurun ke aku .."Tiba-tiba kursi rodaku berhenti .. Aku menoleh kearah Bintang berdiri ..
Pandangan Bintang seperti nya kosong dan seperti ada sesuatu ..
"Bintang? Kamu kenapa?"Suaraku memecah lamunan nya, dan Bintang menoleh kearahku dengan pandangan tak percaya ..
Aku semakin bingung ..
"Gue gapapa .." suara Bintang terdengar aneh.Tapi dia melanjutkan mendorong kursi rodaku ..
"Bintang .. Kenapa sih kamu selalu dingin sama semua orang?"Kursi rodaku kembali terhenti .. Tapi tidak lama .. Bintang melanjutkan perjalanan lagi, karna rumah kami sudah terlihat ..
Dan tak ada jawaban dari pertanyaanku ..
Aku mulai takut kalau aku salah bertanya pada Bintang ..
Sampai akhir nya kursi rodaku terhenti di depan rumahku ..
"Makasih Dir, udah mau pergi dan pulang bareng gue" Bintang menyentuh pundakku.Aku kaget dan menoleh kearah tangan Bintang ..
"Hati-hati dirumah .. Gue balik dulu .." lalu dia melesat pulang menuju rumah nya.Aku masih diam terpaku memperhatikan punggung laki-laki yang sangat dingin, tapi nampak nya dia adalah seorang yang penyayang ..
Dan rasa penasaranku semakin menjadi ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar