Minggu, 09 Agustus 2015

Cinta Bintang??

Aku berjalan sendirian menuju ke sekolah .. Tiba-tiba aku terjatuh karna kelalaianku tidak memperhatikan batu besar yang mengahalangi jalanan. Akibat nya aku terjatuh dari kursi rodaku ..
Aku berusaha bangkit dan meraih kursi rodaku yang juga tertelungkup, tapi tidak bisa, ku coba lagi, dan lagi tetap tidak bisa. Baju seragamku menjadi agak kotor. Aku menengok ke kiri dan kanan .. Kufikir akan ada seorang 2 orang mungkin yang bisa kumintai tolong. Tapi apa daya, saat ini jalanan masih sepi dari pengguna jalan. Tapi ketika aku menengok ke arah belakang, ternyata ada sepasang kaki laki-laki berdiri di belakangku.
"Pinter banget si lu? Ngapain coba disitu?" suara dingin itu sangat aku kenal.
Aku mengangkat kepalaku .. Dan kulihat Bintang, ada di depanku. Lalu aku menengok kearah kursi rodaku yang tertelungkup, berharap Bintang mengerti bahwa aku seperti ini karna kecelakaan. Bintang berdecis .. Dan muka dingin nya tidak pernah hilang ..
Tapi Bintang langsung membenarkan posisi kursi rodaku dan mendorong nya kearah dimana aku terduduk dijalanan. Dan Bintang pun membantuku berdiri untuk kembali duduk di kursi rodaku, tanpa sepatah katapun. Aku heran dengan perlakuan Bintang pagi ini, aku memperhatikan tangan yang menyentuh pundakku, yang merengkuhku agar aku bisa kembali duduk di kursi rodaku. Muka Bintang tetap saja dingin, dingin sekali .. Tapi Bintang tetap membantuku membersihkan tas. Aku terheran-heran memperhatikan muka Bintang.
"Nih .." Bintang menyodorkan tasku, sambil berjalan ke belakangku.
"Maa .. Eeehhh" tiba-tiba kursi rodaku bergerak. Padahal mau berterima kasih.
Aku menengok ke belakang, ternyata Bintang yang mendorong kursi rodaku. Tangan nya yang putih memegang ganggang untuk mendorong di kursi rodaku. Aku benar-benar bingung dengan sikap Bintang yang seperti ini ..
"Gak usah didorong Bintang .. Aku bisa sendiri, kamu jalan disamping aku aja"
Aku meminta Bintang berhenti membantuku, karna aku tidak mau merepotkan .. Tapi tak ada jawaban dari Bintang sedikitpun, aku merasa seperti di dorong oleh mayat hidup, Bintang dingin sekali .. Tapi kursi rodaku tetap berjalan diarahkan oleh Bintang sampai ke sekolah ..
"Neng Dira tumben sama Nak Bintang?" Pak Joni menggodaku. Aku hanya tersenyum.
Bintang masih mendorong kursi rodaku hingga depan kelas nya ..
"Gue anter sampe sini aja .. Gue duluan" Bintang bersuara. Aku menengok ..
Tapi Bintang sudah berjalan masuk ke kelas nya ..
"Aku kan belum bilang makasih"
"Siapa emang yang udah nolongin kamu?" suara Ros memecah perhatianku.
Ternyata Ria dan Ros ada di belakangku dan ikut melihat-lihat kearah kelas Bintang.
"Udah yukk, masuk kelas" Ria langsung mendorong kursi rodaku, menuju kelas.
Sesampai nya dikelas ..
"Kamu suka sama Bintang ya Dir?" tanya Ros dengan nada sok intelegen.
"Hah? Kenapa nanya begitu? Engga kok" Aku mengelak.
"Tadi kita liat kamu loh didorong sama dia sampe depan kelas nya" sambung Ria.
Aku tertegun ..
"Seragam kamu kenapa kotor?" Ria memasang wajah curiga.
"Tadi aku jatuh, aku ga liat kalo ada batu besar dijalan itu, dan ternyata aku jatuh di depan rumah Bintang, jadi dia yang nolong aku"
Tapi Ria dan Ros masih memandang muka curiga dan penasaran ..
"Aku sama Bintang cuma tetangga, emang salah kalo tiba-tiba ketemu disaat yang tepat? Aku kan gak bisa berdiri" Aku memasang wajah yang uring-uringan di depan mereka.
"Yauda kita percaya kok sama Dira" kata Ria sambil mengedipkan mata kearah Ros.
"Emang kenapa sih?" kini gantian aku yang penasaran.
Ria dan Ros memasang muka centil ..
"Yaaa gak lucu aja Dir, kalo kita sama-sama suka sama 1 cowok" kata Ros centil.
Aku tertegun, seperti merasa sakit .. Menelan ludah pun tidak bisa. Aku kaget mendengar nya ..
"Diraa? Baik-baik aja kan?" Ria melambai-lambaikan tangan nya di depan wajahku.
"Gak, aku gapapa" Aku berusaha tersenyum.
Ria dan Ros masih memasang muka centil .. Seperti nya mereka benar-benar berfikir bahwa aku tidak merasakan apa-apa. Padahal, aku cukup kaget mendengar perkataan mereka ..
"Kalo kita sama-sama suka sama 1 cowok"
Kata-kata itu masi terngiang ..

Ternyata sahabat-sahabatku suka dengan Bintang .. Lalu bagaimana dengan aku?
Aku tidak pernah merumuskan bahwa aku suka .. Atau aku .. Cinta dan sebagai nya ..
Tapi kenapa ketika mendengar sahabatku bilang kalau mereka suka dengan Bintang, aku merasakan sakit yang cukup menyesakkan?
Apakah aku memang suka dengan Bintang?
Atau inikah CINTA?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar