Sabtu, 08 Agustus 2015

Apakah Bintang?

Pagi menjelang ..
Aku bersiap berangkat sekolah ..
"Dira .. Roti sama susu nya jangan lupa dimakan yaa .. Kak Dimas sayang Dira, kakak duluan yaa .. Ooh iya tadi ayah buru-buru berangkat kerja, jadi gak sempet pamit akhir nya minta kakak yang sampein ke kamu, maap yaa sayang"
Aku hanya tersenyum, sambil merapikan jilbab yang agak acak-acakan karna tangan Kak Dimas tadi. Kak Dimas memang suka sekali mengacak jilbabku, karna dia suka menyentuh lembut kepalaku, suatu hal yang paling aku sukai.

Kak Dimas pun berlari menggendong tas nya menuju motor kesayangan nya, aku hanya memandang nya penuh cinta dan bersyukur punya kakak yang baik. Aku pun mengambil roti yang sudah Kak Dimas siapkan di meja makan dan aku pun menikmati nya, begitu juga dengan sarapan susu kesukaanku. Tiba-tiba pandanganku terhenti pada foto keluargaku, ada senyum menenangkan dari bibir bunda, ada senyum bijaksana dari wajah ayah, ada senyum kasih Kak Dimas, dan ada tawa riangku. Aku sangat bahagia punya keluarga seperti ini, walaupun keadaan sekarang sudah berubah ..
Tanpaku sadari, air mata membuat pandanganku buram ..
"Diraaaa .. Kakak berangkat ngampus dulu yaaaa!! Kamu hati-hati dijalan!! Assalamualaikum" teriak Kak Dimas, menandingi suara motor nya.
Membuatku terkejut dan bergegas mengusap air mata yang ternyata sudah meluap.
"Waalaikumsalam, hati-hati kak" teriakku dari dapur.
Baiklah, aku harus bergegas pergi ke sekolah karna jam sudah mulai merembet menuju pukul setengah 7. Ku putar roda kursiku menuju kursi druang tamu dan ku ambil tas sekolahku. Lalu ku kunci semua pintu rumah dan berangkat ke sekolah. Jarak dari rumahku ke sekolah tidak begitu jauh, karna itulah aku bisa berangkat sendiri tanpa merepotkan ayah ataupun Kak Dimas.

Setiap aku ingin berangkat sekolah aku selalu melewati rumah kosong yang kini sudah ditempati oleh Bintang. Rumah nya kosong .. Tapi aku merasa Bintang tidak akan mungkin sudah berangkat ke sekolah sepagi ini. Tapi sudahlah, aku melanjutkan perjalananku menuju sekolah dan memutar roda kursiku.

Tapi aku merasa ada yang mengikutiku setelah aku melewati rumah Bintang. Siapa yang mengikutiku?
Perasaanku mulai tidak enak, aku memutar cepat roda kursiku .. Tiba-tiba ..
PRAAANGGGGGGGG!!!!!
Ada kaleng menggelinding di belakangku, seperti ada yang tidak sengaja menendang nya. Tapi disana tidak ada siapapun, yang hanya mobil dan motor yang diam, hmmm dan daun-daun bercampur debu berkeliaran. Ada yang aneh .. Siapa yang mengikutiku?

Dan sekarang aku merasa ada yang memperhatikan .. Aku mulai takut.
Aku pun mempercepat putaran kursi rodaku, tapi seperti nya gerak gerik orang yang mengikutiku pun menjadi semakin cepat. Aku semakin takut dan mulai panik ..
Sesekali aku menengok ke belakang, memperhatikan apakah ada yang mengikutiku ..
Dan ternyata ..
Tidak! Tidak ada siapa-siapa!
Aku mulai menenangkan diri, dan berusaha berfikir ini hanya perasaanku saja. Walaupun seperti nya orang yang mengikutiku ini memang ada dan bukan makhluk aneh nan menakutkan.
Tapi sudahlah .. Gerbang sekolah sudah menungguku dan terlihat diujung jalan.
Aku pun memutar roda kursiku, sampai akhir nya sampai di sekolah.
"Pagi Diraaa! Akhir nya sampe juga .. Ayo kita masuk kelas bareng"
Aku berpas-pasan dengan Ria, dan dia membantuku mendorong kursi roda menuju kelas sambil berbincang mengenai tugas kami.

Ketika kami berbincang .. Aku tersadar saat melihat Bintang sedang berjalan menuju kelas.
Aku menoleh kearah gerbang sekolah .. Tapi kosong, hanya ada Pak Joni, satpam sekolah.
Aku berfikir perbincanganku dengan Ria belum terlalu lama dan panjang, itu berarti Bintang tiba di sekolah tidak lama setelah aku juga sampai di sekolah ..

Apakah Bintang yang mengikutiku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar