Dan percaya atau tidak ..
Bintang berdiri ditempat itu dan menoleh kearah rumahku .. Lagi ..
Kali ini aku melihat samar-samar senyum di bibir nya dari kejauhan ..
Wajahku merah padam karna perasaan sangat senang melihat seorang Bintang bersinar di depan sana .. Dengan senyuman yang sangat menyilaukan mata siapa pun yang melihat nya ..
Dan Bintang mulai menghampiriku ..
"Pagi Dir .. Gue bareng lo lagi yaa?" suara Bintang lembut, tidak dingin seperti biasa nya.Aku sulit bernafas karna kaget melihat perubahan Bintang padaku pagi ini .. Dan tanpa ku sadari pandanganku tak lepas dari wajah Bintang ..
Dan lagi .. Senyum dari bibir Bintang dapat kulihat jelas dan kali ini sangat kental, tak lagi samar ..
Dia berjalan ke belakangku, menyentuh ganggang kursiku .. Dan mulai berjalan menelusuri rumah-rumah tetangga kami menuju sekolah.
Aku menoleh ke belakang .. Melihat tangan putih nan kekar dikursiku ..
Dan kulihat ayah tersenyum dari sela-sela tangan Bintang ..
Saat sampai di sekolah ..
"Pagi neng Dira, jadi bareng Bintang mulu neng" goda Pak Joni.
"Pagi Pak Joni" jawab Bintang singkat, sambil tersenyum lebar.Sedangkan aku hanya melemparkan senyum terbaikku.
Kursi rodaku berhenti tepat di depan kelasku .. Bintang menoleh ke dalam kelasku, dan melempar senyum pada Ria dan Ros. Lagi-lagi kedua sahabatku itu terpana melihat nya ..
Sampai akhir nya Bintang menyentuh pundakku dan beranjak ke kelas nya ..
"Diraaaaaaaaa, dia ganteng bangetttt!!!" kata Ros sambil mengguncang tubuhku.
"Sering-sering berangkat sama dia yaaa, biar kita sering ketemu diaaaa"Kata Ria, sambil tersenyum-senyum sendiri ..
Jam istirahat aku selalu bersantai di koridor sekolah, tepat disamping taman sekolah. Ini tempat favoritku untuk membaca atau menulis setiap aku berada di sekolah. Sampai tiba-tiba ..
Ada uluran tangan dengan roti dan sekotak obat diujung genggaman nya .. Aku terpaku melihat ini ..
"Gue tau lo belum makan .. Dan ini gue punya vitamin .. Semoga aja bisa mempan sama tubuh lo dan bisa mengurangi penyakit lo berkembang dengan cepat"Aku kenal suara ini, dan aku kenal tangan putih ini ..
Bintang ..
Aku mengangkat kepalaku dan benar saja .. Bintang yang ada di hadapanku dan Bintang yang memperhatikanku sampai memberiku vitamin ..
"Makasih yaa Bintang" jawabku singkat, masih dalam kaget yang tak ada penjelasan.Bintang meletakkan vitamin dan roti nya diatas pangkuanku. Lalu duduk dikursi yang ada disamping kursi rodaku.
"Kenapa kamu bisa ngasih ini ke aku?" tanyaku heran.
"Gak perlu alasan .. Gue cuma mau bantu lo" jawab Bintang, kembali dalam dingin.Aku memperhatikan wajah nya, lalu ke roti dan vitamin pemberian nya, karna kebingunganku, begitu seterus nya ..
Sampai Bintang kembali berdiri dan berkata ..
"Jangan lupa dimakan roti nya, obat nya jangan lupa diminum .. Pulang sekolah kita bareng lagi" sambil beranjak pergi.Aku masih terheran dalam senyuman ragu-raguku ..
Ada apa dengan Bintang? Aku harus senang kah?
Ku tatap roti dan vitamin pemberian nya ..
Dan kembali tersenyum ..
Pulang sekolah pun tiba ..
Bintang menghampiri kelasku ..
Tapi kali ini Ria dan Ros sudah pamit pulang duluan, jadi tidak ada lagi adegan terpana di mata mereka ..
Bintang hanya menyunggingkan senyum tanpa bicara, dan langsung menghampiri kursi rodaku, menyentuh ganggang nya dan mendorong kursi rodaku kembali pulang ..
"Kenapa kamu mau pulang dan pergi sekolah sama aku akhir-akhir ini?" tanyaku heran.
"Aku hanya butuh teman" jawab Bintang lembut.Aku tersenyum mendengar jawaban Bintang ..
Sudah kubilang .. Orang yang dingin seperti Bintang, hanya butuh teman dan perhatian yang lebih dari sekitar nya.
Akhir nya, aku dan Bintang tiba di depan rumahku .. Aku menyentuh roda kursiku, bermaksud ingin melanjutkan perjalanan masuk kerumah.
"Diraa .." suara Bintang menghentikan gerakan ku memutar roda.
"Yaa?" Aku menoleh dan memutar kursi rodaku menghadap Bintang.
"Ada cahaya yang mulai menyinari ruang gelap dalam diri seorang Bintang"Perkataan Bintang membuatku terbelalak ..
Sejenak aku tak bisa mendengar suara motor atau mobil yang berlalu lalang .. Yang ada hanyalah gemericik air yang mengalir di selokan dan suara burung yang bersiul ..
Bintang melemparkan senyum yang paling tenang dan tampan nya padaku ..
Lalu beranjak pulang kerumah nya ..
Dan aku masih tersenyum dalam merah padam nya wajahku ..
Aku memutar kursi rodaku menghadap rumah, dan kulihat ayah tersenyum dibalik jendela rumahku ..
Aku membalas senyuman nya dengan senyuman lebar yang tak bisa lagi kutahan ..
Aku memutar roda kursiku, sambil tersenyum. Karna bayang-bayang Bintang tak bisa lepas dalam benakku ..
Dan perkataan Bintang ..
"Ada cahaya yang mulai menyinari ruang gelap dalam diri seorang Bintang"Kuharap senyumku hari ini tidak berakhir begitu saja ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar